Colourfull

Colourfull
Aku layaknya bunga kertas warna-warni yang berada di dalam botol kaca itu. Tetapi, aku tetap cantik dan bersinar (´▽`ʃƪ)

Kamis, 15 Mei 2014

Ada Apa dengan Buruknya Pendidikan di Indonesia??

Sedih banget teman, kita sebagai warna negara yang berpendidikan hendaknya ikut serta dalam upaya peningkatan pendidikan di negara ini. Bersusah payah orang tua kita mencari nafkah demi membiayai pendidikan anak-anaknya agar mereka dapat berpendidikan tinggi. Kita tentunya harus belajar dengan baik dan dapat menjadi kebanggan bagi orang tua kita. Keluarga merupakan awal mula diciptakannya pendidikan sejak dini. Di lingkungan keluarga anak diajarkan pola tingkah laku yang baik beserta sopan santunnya. Di sekolah, anak sebagai siswa diberikan pendidikan formal dan menurut saya pendidikan pancasila/kewarganegaraan sangat perlu bagi siswa di SD, SMP, SMA bahkan di bangku kuliah pun. Di beberapa Universitas tentunya tak hanya diberikan pendidikan formal, tetapi pendidikan karakter juga sangat penting bagi pembentukan karakter-karakter generasi penerus bangsa yang telah dipersiapkan untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Siswa diajarkan untuk bersikap jujur, mandiri dan imtaq.
Namun, mirisnya, kehidupan pendidikan di Indoneisa ini nampaknya sudah tercampuri oleh pihak-pihak yang menginginkan keuntungan secara ilegal. Contohnya, di beberapa daerah selalu dikabarkan tentang kebocoran soal/kunci jawaban UNAS (biasanya tingkat SMA). Bahkan hal ini sudah terjadi selama lima tahun semenjak saya kelas 3 SMA (2010). Saya tidak tahu pastinya, kapan permulaan terjadinya kebocoran soal/kunci jawaban UNAS tersebut. Saat itu banyak teman-teman saya yang membeli kunci jawaban, dibeli dari salah satu alumni yang dulunya juga membeli (sepertinya turun-temuurun). Setiap orang membayar +- Rp 250.000 untuk membeli kunci jawaban. Teman saya yang selalu menjadi class president pun ikut membeli kunci jawaban! Astaghfirullah.. Di kelas saya yang (+) tidak membeli kunci jawaban ada sekitar 8 orang (total 40 siswa) termasuk saya. Itu pun saya tidak tahu, apakah ketujuh teman saya yang tidak membeli ikut meminta kunci jawaban dari teman yang membeli. Kunci jawaban biasanya ditulis di kertas yang sangat kecil, di tangan, di meja. Saya kaget ketika ada salah satu teman saya (perempuan) yang membeli kunci jawaban, dia menulis kunci jawaban di handphone dan handphone itu dimasukkan ke dalam saku rok yang telah dimodifikasi (saku diletakkan di muka/rok bagian depan). Ternyata, dia mendapatkan rok itu dari kakak kelas 2 angkatan diatasnya. WOW! Sebenarnya sejak kapan soal/kunci jawaban itu bocor? Yuuk baca di sini http://www.kaskus.co.id/thread/5372f378fbca176b188b48de

Tidak ada komentar:

Posting Komentar